puisi cinta romantis untuk pacar tersayang ldr

Konten [Tampil]

    puisi cinta romantis untuk pacar tersayang ldr

    puisi ldr


    puisi cinta romantis untuk pacar tersayang ldr : Jalani jalinan jarak jauh alias LDR (long distance relationship) memang bukan hal yang mudah. Diperlukan komunikasi yang bagus dan sama-sama pemahaman supaya jalinan masih tetap jalan langgeng. Tidak itu saja, pasangan LDR harus juga meredam kangen karena tidak dapat berjumpa dengan si idola hati. Kalimat puitis kemungkinan menjadi satu diantara langkah untuk mengutarakan kangen pada pasangan yang jauh di sana.

    Kamu yang jalani LDR tentu tahu sukai dukanya jauh dengan pasangan. Khusus buat kamu yang meredam kangen, yok ungkapakan hatimu melalui 10 kelompok puisi cinta LDR dari orang populer berikut!

    puisi cinta romantis untuk pacar tersayang


    Saya sudah jadi penghambat

    di antara kau dan jarak

    Tetapi selanjutnya kau berteriak:

    tidak boleh rintangi jarak itu!

    diamkan dia ada antara kita!

    Jarak itu juga semakin melebar

    semakin tidak terarah

    Bahkan juga sekarang

    kau sudah lebih jauh

    dari sekadar pergi

    — Norman Adi Satria

    Saya akan kenang kembali

    beberapa momen ketidakbersamaan kita

    yakni saat kita coba

    berusaha menangani jarak

    tanpa membunuh kangen

    Kerna kangen juga punyai sanak famili

    yang jika satu salah satunya dibunuh

    akan datang berjuta membalas membara

    mendobrak kita sampai tergeletak

    tidak lagi dipenuhi bayang dibalik monitor

    — Norman Adi Satria

    Jauh saat sebelum kita berjumpa

    saya telah mempunyai kangen

    Kangen itu yang sejauh ini jadi penghambat

    untuk siapa saja yang coba tiba

    dimulai dari gadis sasaran

    sampai bekas paling indah yang mendadak meminta balikan

    Oleh karenanya saya dan kangen kerap berkelahi

    Ditambah masalah siapakah yang lebih pantas bagiku dan buatnya

    Sampai pada akhirnya kamu tiba

    Dan baru saya tahu

    Kamu yang sejauh ini dinanti oleh kangen

    Please, tidak perlu ngomong: so sweet

    Saya tidak sedang nggombal

    Kamu memang rinduable sekali kok

    Cieee…. Ngangenin…

    — Norman Adi Satria

    Ini telah kesekian sepi

    saya menunggu,

    dan entahlah berapakah sepi kembali

    harus kulewati.

    Berikut yang saya takuti

    kau menyengaja jadikan sepi

    sebagai sebuah ukuran tuk kembali.

    Katamu: kelak

    jika kau telah kesepian.

    Tidakkah kau tahu

    sepi memperlama terasanya waktu?

    Sepi bukan sebuah perjalanan

    yang makin jauh saya mengambil langkah

    semakin menyingkat jarak denganmu.

    Yang perlu saya kerjakan cuman menanti,

    menantimu.

    Jika saya ribut sepi akan musnah,

    karena itu saya diam supaya kesepian semakin senyap,

    dan mengharap

    kau tiba saat saya pulas.

    Ini sangat sepi,

    silahkan pulang ke mimpi.

    — Norman Adi Satria

    Di suatu hari kelak

    Jasadku tidak akan ada

    Tetapi dalam bait-bait sajak ini

    Kau tidak akan kurelakan sendiri

    Di suatu hari kelak

    Suaraku tidak kedengar kembali

    Tetapi antara larik-larik sajak ini

    Kau tetap kusiasati

    Di suatu hari kelak

    Mimpiku juga tidak dikenali kembali

    Tetapi di antara huruf sajak ini

    Kau tidak akan letih-letihnya kucari

    — Sapardi Djoko Damono

    Yang fana ialah waktu. Kita kekal:

    Mengambil detik untuk detik, menyusunnya seperti bunga

    Sampai di suatu hari

    Kita lupa buat apa

    "Tetapi, yang fana ialah waktu, kan? "

    Tanyamu. Kita abadi.

    — Sapardi Djoko Damono

    Saya di sini,

    menggenggam ujung tali

    mencari

    Kau di situ,

    menggenggam ujung satunya

    memantau

    Regangkan!

    Perlu berputar-putar tidak pasti

    kau akan turut serta,

    dan kita memang sama-sama melibat

    Bentangkan!

    Supaya kedengar suara

    karena itu kita dapat sama-sama bicara

    — Unknown

    Sekarang ku sendiri

    Tidak ada kamu di sampingku

    Hariku jadi sepi tidak warna

    Cantiknya mentari tidak seindah tempo hari

    Saya rindukanmu

    Apa kau rindukanku

    Kata kangen tidak dapat ungkap

    Hati dihati ini meredam rasa

    Jarak sekarang pisahkan kita

    Waktu seolah demikian lamban berputar-putar

    Saya menunggumu

    Memang ini harus kita lalui

    Perpisahan ini bukanlah untuk selama-lamanya

    Masa datang kita akan berbahagia

    Berusaha bersama untuk meraih cita

    Cinta kita akan kekal

    Saya akan setia menunggumu

    Sayangku

    — Unknown

    Tidakkah kubilang, saya selalu rindu?

    Pada wangi badan

    narasi lucu,

    dan gurih suaramu

    Saya selalu simpan

    potongan kecil semua masa lalu

    untuk kuputar berkali-kali

    sampai kau kembali tiba

    — Unknown

    Sore itu di atas lapangan Saburai

    di bawah pohon teduh

    yang berangin kuat

    daun akasia berjatuhan

    Saya memulungnya satu

    memasukannya di sakumu

    kau menanyakan

    tidak pahami kelakuanku

    kau ngomong saya kekanak-kanakan

    Pagi barusan

    daun akasia itu

    kau tempatkan di tengah-tengah buku catatan

    kau dengarkan

    daun akasia yang menceritakan

    Narasi mengenai kita

    di atas kereta yang mulai tinggalkan kota

    — Unknown

    Itu kelompok puisi cinta LDR yang dapat mengutarakan hatimu saat ini. Lalu, yang mana jadi favoritmu puisi cinta romantis untuk pacar tersayang ldr


    LihatTutupKomentar